✔ Buku Panduan Evaluasi Portofolio Penerima Ajar Tahun 2020

Buku Panduan Penilaian Portofolio Peserta Didik Tahun 2020


Amongguru.com. Penilaian portofolio merupakan pendekatan yang relatif gres dan belum banyak dipakai di dunia pendidikan di Indonesia.


Di beberapa negara, portofolio telah dipakai dalam dunia pendidikan secara luas, baik untuk penilaian di kelas, daerah, maupun untuk penilaian secara nasional dengan tujuan standardisasi.


Pada era kini ini, penguasaan soft skills dan hard skills ialah sama pentingnya. Siswa perlu

dilatih tidak saja biar mereka kompeten secara akademis tetapi juga biar mereka mempunyai huruf yang berkualitas.


Penilaian portofolio yang dipakai di kelas merupakan satu alternatif untuk meningkatkan kompetensi siswa secara menyeluruh.


Penggunaan portofolio secara sempurna tidak saja meningkatkan kompetensi spesifik pada bidang studi tertentu tetapi juga kompetensi yang bersifat umum yang dibutuhkan dalam kehidupan menyerupai berpikir kritis, berpikir reflektif, memahami kelebihan dan kelemahan diri, menemukan seni administrasi untuk meningkatkan kompetensi, gigih, dan menjadi pembelajar yang mandiri.


Buku panduan penilaian portofolio akseptor didik tahun 2020 ini disusun untuk memberi wawasan kepada guru dalam melaksanakan penilaian portofolio, baik untuk kepentingan penilaian formatif atau diagnostik maupun sumatif.


Diharapkan melalui buku panduan ini sanggup menginspirasi guru dalam melaksanakan penilaian portofolio yang berkualitas sehingga membantu berkembangnya potensi siswa secara optimal dan menyeluruh.


Buku


A. Pengertian Penilaian Portofolio


Portofolio kerja (working portfolio) merupakan semua koleksi hasil kerja pada suatu mata pelajaran atau kompetensi pada periode waktu tertentu.


Untuk seniman menyerupai pelukis atau fotografer, portofolio kerja mencakup contohnya sketsa, catatan, draf setengah jadi, dan produk/lukisan yang telah jadi.


Pada dunia pendidikan, portofolio kerja siswa pada kompetensi menulis contohnya mencakup semua goresan pena siswa baik yang berupa catatan, draf awal, draf setengah jadi, draf sebelum final dan goresan pena akhir.


Portofolio kerja siswa untuk kompetensi Matematika kelas VII contohnya sanggup berupa hasil ulangan atau kuis, laporan suatu tugas, refleksi atau hasil penilaian diri siswa, dan jurnal atau catatan harian siswa.


Penilaian portofolio merupakan pendekatan yang relatif gres dan belum banyak dipakai dalam dunia pendidikan di Indonesia. Penilaian portofolio sanggup dipakai untuk tujuan formatif dan sumatif.


Di beberapa negara, portofolio telah dipakai dalam dunia pendidikan secara luas, baik untuk penilaian di kelas, daerah, maupun untuk penilaian secara nasional.


Istilah portofolio pertama kali dipergunakan oleh kalangan fotografer dan seniman untuk memperlihatkan hasil kerja dalam suatu periode waktu tertentu.


Melalui portofolio seorang fotografer sanggup memperlihatkan prospektif pekerjaan kepada pelanggan dengan memperlihatkan koleksi pekerjaan yang dimilikinya. Dalam dunia kerja, secara umum portofolio dimaknai sebagai suatu kumpulan atau berkas pilihan yang sanggup memperlihatkan informasi wacana performa atau kemampuan individu.


Di dalam dunia pendidikan, portofolio merupakan kumpulan hasil kerja siswa dari pengalaman belajarnya selama periode waktu tertentu.


B. Fungsi Penilaian Portofolio


Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan siswa, tetapi juga merupakan sumber informasi untuk guru dan siswa. Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan kompetensi siswa.


Portofolio memperlihatkan materi tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan siswa, sehingga guru dan siswa berkesempatan untuk membuatkan kemampuannya.


Portofolio kerja mempunyai fungsi formatif dan diagnostik. Untuk siswa portofolio kerja sebagai materi refleksi siswa; untuk guru sebagai masukan guru untuk membantu siswa mengidentifikasi kelemahan, kelebihan, dan merancang seni administrasi untuk membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan.


Keberhasilan portofolio kerja bergantung pada kemampuan untuk merefleksikan dan mendokumentasikan kemajuan dalam proses berguru mengajar baik dari sudut pandang siswa maupun sudut pandang guru.


Portofolio kerja harus memungkinkan siswa untuk melaksanakan “refleksi diri”, yaitu siswa bisa berguru wacana diri mereka sendiri sebagai pemikir, dan membuatkan kemampuannya dalam hal-hal khusus.


Portofolio kerja memungkinkan siswa untuk melihat dan mengevaluasi pribadi perkembangan yang terjadi pada siswa, dan juga untuk melihat keefektifan proses berguru mengajar yang dilakukan.


Portofolio kerja yang baik akan memperlihatkan pencapaian kegiatan pengajaran yang optimum selain juga sanggup merupakan masukan bagi guru.


Portofolio kerja merupakan hal yang utama dalam kurikulum dan merupakan alat untuk penilaian formatif.


Kerjasama yang efektif antara guru dan siswa merupakan sesuatu yang sangat penting dalam portofolio kerja.


Guru harus meyakinkan siswa bahwa apa yang dilakukan siswa harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, sehingga perkembangan siswa sanggup dipantau dari waktu ke waktu.


Hal yang paling penting ialah untuk menemukan sesuatu yang seimbang antara siswa dan guru untuk mengontrol isi portofolio.


C. Tujuan Penilaian Portofolio


Tujuan portofolio ditetapkan menurut apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan memakai jenis portofolio.


Di dalam penilaian di kelas, portofolio sanggup dipakai untuk mencapai beberapa tujuan, antara lain:



  1. mengetahui perkembangan yang dialami siswa;

  2. mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung;

  3. memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik;

  4. merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melaksanakan ekperimentasi;

  5. meningkatkan efektifitas proses pembelajaran;

  6. bertukar informasi dengan orang tua/wali siswa dan guru lain;

  7. membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri faktual pada siswa;

  8. meningkatkan kemampuan melaksanakan refleksi diri; dan

  9. membantu siswa dalam merumuskan tujuan.


D. Prinsip Penilaian Portofolio


Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan sebagai pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara lain sebagai berikut.


1. Saling percaya (mutual trust) antara guru dan siswa


Di dalam proses penilaian portofolio guru dan siswa harus mempunyai rasa saling mempercayai. Mereka harus merasa sebagai pihak-pihak yang saling memerlukan, dan mempunyai semangat untuk saling membantu.


Oleh sebab itu, mereka harus saling terbuka dan jujur satu sama lain. Dengan demikian, akan terwujud hubungan yang masuk akal dan alami, yang memungkinkan proses pendidikan berlangsung dengan baik.


2. Kerahasiaan bersama (confidentiality) antara guru dan siswa


Kerahasiaan hasil pengumpulan materi dan hasil penilaiannya perlu dijaga dengan baik, tidak disampaikan kepada pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan.


Pelanggaran terhadap norma ini, selain menyangkut etika, juga sanggup memberi dampak negatif kepada proses pendidikan anak/siswa.


3. Milik bersama (joint ownership) antara siswa dan guru


Guru dan siswa perlu merasa mempunyai bersama berkas portofolio. Oleh sebab itu, guru dan siswa perlu menyepakati bersama di mana hasil karya yang telah dihasilkan siswa akan disimpan, dan bahan-bahan gres yang akan dimasukkan.


Dengan demikian siswa akan merasa mempunyai terhadap hasil kerjanya, dan balasannya akan tumbuh rasa tanggung jawab pada dirinya.


4. Kepuasan (satisfaction)


Hasil kerja portofolio seharusnya berisi keterangan-keterangan dan/atau bukti-bukti yang memuaskan bagi guru dan siswa.


Portofolio hendaknya juga merupakan bukti prestasi cemerlang siswa dan keberhasilan training guru.


5. Kesesuaian (relevance)


Hasil kerja yang dikumpulkan ialah hasil kerja yang bekerjasama dengan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dalam kurikulum.


6. Penilaian proses dan hasil


Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses berguru yang dinilai, contohnya diperoleh dari catatan sikap harian siswa (anecdot) mengenai sikapnya dalam belajar, antusias tidaknya dalam mengikuti pelajaran dan sebagainya.


Aspek lain dari penilaian portofolio ialah penilaian hasil, yaitu menilai hasil selesai suatu kiprah yang diberikan oleh guru.


D. Bentuk-bentuk Penilaian Portofolio


Terdapat aneka macam macam portofolio. Portofolio sanggup berbeda dari segi isi, apakah seluruh hasil kerja siswa ataukah hasil kerja tertentu saja.


Selain itu, portofolio sanggup berbeda dari segi fungsi, apakah untuk penilaian formatif atau sumatif. Untuk penilaian formatif atau diagnostik, pada umumnya hasil kerja yang dimasukkan semua hasil kerja siswa baik yang masih berupa draf atau setengah jadi maupun hasil akhir.


Untuk sumatif, tidak semua hasil dimasukkan, hasil kerja yang relevan untuk penilaian saja yang

dimasukkan dalam portofolio.


Sesuai dengan fungsinya portofolio juga berbeda dari segi penilaiannya. Untuk fungsi formatif atau diagnostik, portofolio disusun untuk memperoleh informasi mengenai kelebihan dan kekurangan siswa, memperoleh citra perkembangan siswa pada satu periode tertentu, menjadi alat refleksi siswa dan sebagai dasar donasi umpan balik oleh guru.


Oleh sebab itu, untuk fungsi formatif, kriteria penilaian tidak perlu didefinisikan secara ketat sebab fungsinya untuk melihat perkembangan capaian siswa dibandingkan dengan sasaran kompetensi pada kurun waktu tertentu.


Penilaian dengan fungsi sumatif bertujuan untuk memberi nilai atas capaian hasil kerja siswa, seringkali hasil penilaian sumatif dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang mempunyai dampak pribadi kepada siswa, menyerupai sebagai dasar penentuan kelulusan atau alat seleksi.


Untuk penilaian sumatif, terutama yang bersifat high stakes, validitas dan reliabilitas atau konsistensi penilaian merupakan hal penting. Oleh sebab itu kriteria penilaian yang eksplisit dan terperinci menjadi hal yang penting.


Secara umum portofolio sanggup dibedakan menjadi lima bentuk, yaitu portofolio ideal (ideal portfolio), portofolio pilihan (show portfolio), portofolio dokumentasi (documentary portfolio), portofolio penilaian (evaluation portfolio), dan portofolio kelas (classroom portfolio).


Fosters dan Masters (1996) membedakan penilaian portofolio kedalam tiga kelompok, yaitu: portofolio kerja (working portfolio), portofolio dokumentasi (documentary portfolio), dan portofolio pilihan (show portfolio).


F. Lingkup Portofolio


Hasil berguru siswa yang sanggup tercakup dalam portofolio sangat luas, mencakup antara

lain:



  1. perkembangan pemahaman siswa pada periode waktu tertentu (misalnya portofolio yang mencakup kerangka awal, draf kasar, kritik struktur, dan finalisasi tulisan);

  2. pemahaman dari banyak konsep dan topik yang diberikan (misalnya portofolio mencakup beberapa goresan pena pendek, uraian singkat);

  3. mendemonstrasikan perbedaan talenta (misalnya portofolio mencakup hasil ilustrasi kemampuan menulis, kombinasi cetak, dan bukan cetak);

  4. kemampuan untuk memperlihatkan pekerjaan yang original (misalnya portofolio mencakup hasil produksi artistik/estetik menyerupai sajak, musik, gambar, rencana pelajaran, videotape);

  5. kegiatan selama periode waktu tertentu dan rangkuman arti dari kegiatan tersebut (misalnya portofolio mencakup hasil kegiatan selama internsip atau proyek riset dengan menyesuaikan kategori yang ada, catatan harian, jurnal);

  6. kemampuan untuk menampilkan dalam suatu variasi konteks tempat tertentu;

  7. kemampuan untuk mengintegrasikan teori dan praktek;

  8. refleksi nilai-nilai individu, pandangan dunia gres atau orientasi filosofi.


Informasi selengkapnya mengenai penilaian portofolio sanggup dibaca pada buku panduan penilaian portofolio akseptor didik tahun 2020 yang bisa di unduh pada link berikut.



Buku Panduan Penilaian Portofolio (Unduh)



Silakan unduh juga buku panduan penilaian lainnya yang diterbitkan oleh Tim Pusat Penilaian,  Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemdikbud, pada tautan link di bawah ini.



  • Buku Model Penilaian Formatif Pembelajaran Abad 21 SD (Unduh)

  • Buku Panduan Penulisan Soal HOTS (Unduh)

  • Buku Panduan Penilaian Kinerja (Unduh)

  • Buku Panduan Penilaian Tertulis (Unduh)


Demikian yang sanggup admin bagikan mengenai buku panduan penilaian portofolio akseptor didik tahun 2020. Semoga bermanfaat.


Belum ada Komentar untuk "✔ Buku Panduan Evaluasi Portofolio Penerima Ajar Tahun 2020"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel