✔ Pengertian Korosi, Faktor Penyebab, Dan Upaya Pencegahannya

Pengertian Korosi, Faktor Penyebab, dan Upaya Pencegahannya


Amongguru.com. Pengertian korosi merupakan bencana degradasi atau kerusakan logam akhir reaksi kimia logam dengan senyawa yang tidak dikehendaki. Di dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut juga dengan perkaratan.


Logam sanggup mengalami korosi apabila bersentuhan dengan senyawa asam dan air. Korosi pada logam juga sanggup terjadi alasannya yaitu adanya perubahan suhu dalam jangka waktu yang laman dan secara terus menerus.


Contoh korosi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yaitu perkaratan pada besi. Pada bencana korosi,  besi akan mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi.


Baca  Sifat Fisika dan Sifat Kimia Zat Dilengkapi Dengan Contohnya


Karat besi pada umumnya berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi yaitu Fe2O3.nH2O, yaitu suatu zat padat yang berwarna coklat kemerahan.


Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, potongan tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.


Fe(s) <–> Fe2+(aq) + 2e


Elektron yang dibebaskan dari anode mengalir ke potongan lain dari besi itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.


O2(g) + 4H+(aq) + 4e <–> 2H2O(l)


atau


O2(g) + 2H2O(l) + 4e <–> 4OH(aq)


Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi (III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi.


Faktor Penyebab Korosi


merupakan


Korosi pada logam sanggup berlangsung secara cepat maupun lambat, tergantung pada faktor-faktor pemicunya.


Berikut ini beberapa faktor dari penyebab terjadinya korosi (perkaratan) pada logam.


1. Konsentrasi air dan oksigen


Di dalam kondisi kelembaban yang lebih tinggi, maka besi akan lebih cepat berkarat. Selain itu, perkaratan juga akan gampang terjadi di dalam air yang kadar oksigen terlarutnya lebih tinggi, Air dan oksigen sanggup menjadi medium terjadinya korosi dan distributor pengoksidasi besi.


2. Suhu


Jika logam berada di kawasan yang bersuhu panas, menyerupai di gurun, proses terjadinya korosi akan berjalan lebih lambat.


Sebaliknya, apabila logam berada di tempat yang bersuhu rendah atau kawasan dingin, maka akan lebih cepat mengalami korosi.


Hal ini sesuai dengan prinsip laju reaksi, dimana laju reaksi akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu.


3. Derajat keasaman (pH)


Reaksi korosi pada logam akan lebih cepat terjadi pada suasana asam atau pH kurang dari 7. Pada suasana sama, reaksi reduksi oksigen lebih impulsif dengan ditandai potensial reduksinya yang lebih besar bila dibandingkan pada suasan basa maupun netral.


4. Zat Elektrolit sebagai Media Transfer Muatan


Elektrolit merupakan media yang sangat baik untuk tempat terjadinya transfer muatan. Hal tersebut menjadikan oksigen di udara menjadi lebih gampang dalam mengikat elektron.


Besi-besi yang berada di lingkungan pabrik akan lebih gampang berkarat, alasannya yaitu terlalu sering terkenan paparan senyawa asam.


Air hujan yang bersifat asam dan air maritim yang bersifat asin juga sanggup menjadi media yang mempercepat korosi.


5. Permukaan logam yang tidak rata


Bentuk permukaan logam yang tidak rata sanggup mempercepat korosi. Hal ini disebakan oleh terbentuknya kutub-kutub muatan di permukaan logamnya.


Kutub muatan tersebut ada yang berperan sebagai anoda dan katoda yang memicu terjadinya korosi pada logam.


6. Terbentuknya sel elektrokimia


Terbentuknya sel elektrokimia ini dilatarbelakangi oleh adanya dua permukaan logam yang saling bersinggungan.


Apabila permukaan logam yang bersinggungan mempunyai perbedaan potensial elektroda, maka akan terbentuk sel elektrokimia.


Saat terbentuk sel elektrokimia, logam dengan potensial elektron lebih rendah akan melepaskan elektron, sehingga terjadi oksidasi sebagai penyebab utama korosi. Efek ini disebut juga dengan efek galvanic coupling.


Pencegahan Korosi


merupakan


Berikut ini beberapa cara yang sanggup dilakukan untuk mencegah terjadinya korosi pada logam.




1. Pengecatan




Pengecatan berfungsi untuk melindungi besi dari kontak dengan air dan udara. Cat yang mengandung timbal dan seng akan lebih melindungi besi terhadap korosi.


Baca : Pengertian Pelapukan, Jenis, Faktor Penyebab, dan Contohnya


Pengecatan harus dilakukan sempurna, alasannya yaitu bila terdapat potongan yang tidak tertutup oleh cat, maka besi di bawah cat akan terkorosi.




2. Dibalut plastik




Plastik sanggup mencegah terjadinya kontak besi dengan air dan udara. Peralatan rumah tangga sanggup dibalut plastik untuk menghindari terjadinya korosi.




3. Pelapisan dengan krom (Cromium plating)




Krom berfungsi sebagai lapisan pelindung, sehingga besi yang dikrom akan menjadi mengkilap. Cromium plating dilakukan dengan proses elektrolisis.


Krom sanggup menawarkan derma meskipun lapisan krom tersebut ada yang rusak. Cara ini umumnya dilakukan pada kendaraan bermotor, contohnya bumper mobil.




4. Pelapisan dengan timah (Tin plating)




Timah termasuk logam yang tahan karat, sehingga kemasan kaleng dari besi umumnya dilapisi dengan timah. Proses pelapisan dilakukan secara elektrolisis atau electroplating.


Lapisan timah akan melindungi besi selama lapisan itu masih utuh. Apabila terdapat goresan, maka timah justru mempercepat proses korosi alasannya yaitu potensial elektrode besi lebih faktual dari timah.




5. Pelapisan dengan seng (Galvanisasi)




Seng sanggup melindungi besi meskipun lapisannya ada yang rusak. Hal ini alasannya yaitu potensial elektroda besi lebih negatif daripada seng, maka besi yang kontak dengan seng akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Seng akan mengalami oksidasi sehingga besi akan lebih awet.


Demikian ulasan mengenai pengertian korosi, faktor penyebab, dan upaya pencegahannya. Semoga bermanfaat.


 


 


Belum ada Komentar untuk "✔ Pengertian Korosi, Faktor Penyebab, Dan Upaya Pencegahannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel